
Catatan Kang Nawi Episode 4
“Harus berhemat.” Kataku dalam hati. Karena uang yang 4,5 juta ini harus cukup untuk satu minggu.
Sambil menikmati batagor yang menurutku terlalu banyak acinya, aku memperhatikan tingkah laku Bobotoh yang semuanya memancarkan wajah gembira, seperti habis menang dalam laga Final. PERSIB memang sudah menjadi jati diri orang Sunda, setidaknya itu kata kang Otang. Kemenangan PERSIB adalah kemenangan warga Jabar.
Oleh karena itu kemenangan di dua laga terakhir melawan Persepam dan Persela adalah harapan Bobotoh dan warga Jabar agar PERSIB bisa merangsek ke posisi 2 klasmen sementara, selain berharap agar Arema kalah di dua lawatannya ke Papua.
Kerjasama tim yang makin solid mudah-mudahan bisa menghapus julukan jago kandang bagi Maung Bandung, ini saatnya PERSIB Berjaya tidak hanya dikandang, di luar kandangpun PERSIB harus benar-benar ditakuti oleh tim lawan. Permainan apik di dua laga terakhir melawan Persita dan Arema harus dipertahankan, dan apabila itu berlanjut hingga akhir musim, impian selama 18 tahun untuk menjadi juara sepertinya bukan hal yang mustahil.
Di atas kertas Persepam dan Persela berada di bawah PERSIB, secara teori PERSIB seharusnya dapat menang mudah atas kedua tim tersebut seperti halnya saat melawan Persita, hanya saja faktor laga yang di gelar dikandang lawan yang harus di antisipasi oleh tim pelatih. Hal itu pula yang selama ini masih menjadi kendala, apakah faktor strategi atau faktor mental pemain?? Kalau memang faktor mental, perlu ditekankan pada pemain bahwa PERSIB adalah tim besar dan kaya raya, pemainpun level Timnas, pemain-pemain terbaik yang ada di Indonesia. Mereka, para pemain ada di tim PERSIB karena merekalah yang terbaik, tidak mungkin tim sekelas PERSIB membeli pemain yang asal-asalan, jadi sudah seharusnya para pemain menunjukkan bahwa mereka adalah tim superior.
Jadi sudah seharusnya pula para pemain masuk ke dalam lapangan baik kandang maupun tandang harus dengan kepala tegak, sementara pemain lawan harus “pupuntenan” kepada pemain PERSIB. Begitupun supporter lawan, setidaknya mereka ingin melihat permainan cantik dari tim sekelas PERSIB, karena mereka tidak mendapatkannya dari tim kesayangannya.
Memang belum diketahui masalah apa yang membuat tim PERSIB kesulitan menang dalam laga tandang, tapi apapun alasannya jika memang masalah strategi, sudah pasti itu urusan pelatih. Dan kalau memang masalah mental, mudah-mudahan para pemain PERSIB membaca tulisan saya ini sekedar untuk menaikan mental bertanding, khususnya di kandang lawan. Meskipun lebih tepatnya harus menggunakan jasa motivator atau apapun namanya. Namun setelah saya pikir-pikr jika menggunakan jasa motivator seperti Mario Teguh, saya takutnya para pemain PERSIB setelah mencetak gol akan melakukan selebrasi menunjuk sambil mengatakan… “itu”. Beberapa musim ke belakang PERSIB pernah menggunakan jasa motivator, tapi saya kira tidak ada hasilnya karena PERSIB tetap masih jago kandang, jadi saya pikir jasa mentalis atau hypnotherapy patut di coba oleh manajemen PERSIB, Tapi saya harap permasalahannya tidak sejauh itu. Mudah-mudahan saja dengan dukungan Bobotoh yang tak henti-hentinya, yang tak lekang oleh waktu, dengan dukungan finansial yang melimpah, dengan nama besar PERSIB, Para pemain sudah cukup termotivasi pada laga tandang.
Jadi membidik peringkat 2 besar di putaran pertama ini bukan hal yang tidak mungkin bagi tim sekelas PERSIB. Doa dan dukungan Bobotoh selalu menyertaimu Maung Bandung…, bantai Persepam, lumat Persela…, jung gera tarung!!!
Mang Nawi
Bobotoh ti taun 72
----------------------------------------------------------------------------------------------------
PERSIB HISTORY, sejarah terlengkap sang juara dari awal berdiri, era perserikatan hingga sekarang, juga dilengkapi dengan download Wallpaper dan Video Persib
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Categories:
Rubrik Gabred