PERSIB History

Republik Design - Astrajingga Emoticon
WILUJENG TEPANG TAUN PERSIB BANDUNG NU KA 81 TAHUN!! PERJALANAN PANJANG INI MEMBUAT CATATAN SEJARAH SEMAKIN PANJANG DAN KOMPLEKS, MAKA PERSIBhistory AKAN SEGERA BERUBAH TAMPILAN DAN ADA TAMBAHAN FITUR UNTUK LEBIH MEMAKSIMALKAN PENCATATAN SEJARAH DARI KLUB YANG KITA CINTAI INI...




Pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah di  jalan Kancra no. 34,  Bandung. Sekumpulan anak muda yang memiliki kesamaan latar belakang yaitu kecintaan yang meluap-luap terhadap PERSIB Bandung mendirikan sebuah kelompok yang bernama VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor dari pendirinya antara lain : Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa rekan lainnya

Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan Skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada setiap atribut yang dipakai anggota Viking angkatan-angkatan awal.  

Pada beberapa tahun awal berdiri, untuk menjadi anggota Viking tidaklah mudah. Siapapun yang akan ikut bergabung, harus ikut melakoni partai tandang PERSIB dan itu adalah syarat mutlak dan pada saat itu setiap tour luar kota kerap terjadi gesekan dengan supporter tuan rumah.  Dengan demikian, hanya orang yang benar-benar memiliki mental kuat saja yang bisa menggunakan nama dan atribut Viking. Syarat itu bukan bermaksud sebagai dogma agar berani "berperang" dengan supporter lain, tetapi itu adalah wujud pembuktian cinta kepada tim PERSIB Bandung dimanapun berada. PERSIB ATAU MATI!

Masih ingat dalam benak, ketika PERSIB di bawah komando kepelatihan Suryamin dan Deni Syamsudin, sekitar periode awal 2000-an.  PERSIB mengalami prestasi yang kurang bisa dibanggakan. Stadion yang biasanya penuh, menjadi sangat-sangat sepi. Kemana bobotoh yang biasanya lantang berteriak Hidup PERSIB? tidak ada! Tapi lihatlah di tribun Selatan Stadion Siliwangi, sekumpulan anak muda beratribut biru berlambang Viking masih tegak berdiri dan tetap memberikan tepuk tangan dan penghormatan kepada para pemain di  setiap usai pertandingan, sekalipun PERSIB kalah bertanding. Salut!

Saat ini Viking menjadi organisasi bobotoh dengan jumlah anggota terbanyak dan tersebar di penjuru Jawa Barat, Nusantara, bahkan beberapa kota di mancanegara.

Sebarkan Artikel Ini Melalui : Facebook Twitter Google+
Categories:
Republik Design