PERSIB History

Republik Design - Astrajingga Emoticon
WILUJENG TEPANG TAUN PERSIB BANDUNG NU KA 81 TAHUN!! PERJALANAN PANJANG INI MEMBUAT CATATAN SEJARAH SEMAKIN PANJANG DAN KOMPLEKS, MAKA PERSIBhistory AKAN SEGERA BERUBAH TAMPILAN DAN ADA TAMBAHAN FITUR UNTUK LEBIH MEMAKSIMALKAN PENCATATAN SEJARAH DARI KLUB YANG KITA CINTAI INI...

Pada masa ini terdapat peralihan kursi Ketua Umum PERSIB, H. Ateng Wahyudi diganti oleh H. Wahyu Hamijaya, meskipun demikian kecintaan Ateng  terhadap klub kebanggan kita ini, tidak menjadi hilang. PERSIB masih menggunakan jasa besar Ateng Wahyudi yaitu dengan mengangkatnya sebagai manajer tim.

Di masa kepemimpinan Wahyu Hamijaya, beliau melakukan langkah merenovasi Gedung Sekretariat di Jalan Gurame Bandung sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan PERSIB. Sehingga di tahun ini, sekretariat PERSIB terlihat menjadi lebih segar.

Setelah gagal mempertahankan gelar pada musim 1991/1992, PERSIB berhasil meraih gelar Juara dalam turnamen Pers yang diadakan pada tahun 1993. 

Dibawah kepemimpinan Ketua Umum Wahyu Hamijaya dan manajer tim Ateng Wahyudi, PERSIB kembali membuat sejarah penting dalam percaturan sepak bola nasional.  Melalui tangan dingin Pelatih Indra Thohir dibantu asisten Djadjang Nurdjaman dan Emen Suwarman, PERSIB kembali membuktikan keperkasaannya sebagai tim terbaik tanah air dalam Kompetisi Perserikatan, dengan merebut mahkota juara pada musim 1993/1994. 

Sebelum melangkah ke final, PERSIB harus berhadapan dengan Persija di semifinal. Pertadingan yang digelar di Stadion Utama Senayan tersebut, PERSIB tertinggal terlebih dahulu, dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Setelah masa perpanjangan waktu yang tidak merubah skor akhirnya PERSIB harus berhadapan dengan drama adu penalti, yang selama ini selalu menjadi mimpi buruk bagi PERSIB. Sekedar mengingatkan, selama kurun waktu 80-90'an PERSIB selalu gagal dalam adu penalti (2 kali di final Perserikatan melawan PSMS, dan 1 kali di final Piala Persija melawan Persebaya). Namun kali ini PERSIB berhasil menjungkalkan mitos selalu kalah adu penalti di Senayan, 2 algojo terakhir Persija gagal menyarangkan bola. PERSIB pun melenggang ke grand final.

Yusuf Bachtiar meluapkan kegembiraan setelah kandaskan Persija drama adu penalti
Yusuf Bachtiar meluapkan kegembiraan setelah kandaskan Persija di semifinal

Pada Pertandingan final, PERSIB tampil begitu perkasa dengan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol yang dicetak Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. 

Skuad PERSIB 1994
Skuad PERSIB di final Perserikatan 1993/1994
Di hadapan sekitar 80.000 bobotoh yang memadati Stadion Utama Senayan, PERSIB turun dengan formasi andalannya 3-5-2 dengan pemain bintangnya seperti Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi (belakang), Dede Iskandar (bek sayap kiri), Nandang Kurnaedi, Hendra Komara (bek sayap kanan), Asep Kustiana, Asep Somantri, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang) serta duet striker Kekey Zakaria dan Sutiono Lamso. Sementara di bangku cadangan terdapat nama-nama pemain muda seperti Mulyana, Asep Dayat yang siap menggantikan peran seniornya itu. 
Pesta Juara PERSIB di Perserikatan 93/94
We Are The Champion!!!

Sebarkan Artikel Ini Melalui : Facebook Twitter Google+
Categories:
Republik Design