PERSIB History

Republik Design - Astrajingga Emoticon
WILUJENG TEPANG TAUN PERSIB BANDUNG NU KA 81 TAHUN!! PERJALANAN PANJANG INI MEMBUAT CATATAN SEJARAH SEMAKIN PANJANG DAN KOMPLEKS, MAKA PERSIBhistory AKAN SEGERA BERUBAH TAMPILAN DAN ADA TAMBAHAN FITUR UNTUK LEBIH MEMAKSIMALKAN PENCATATAN SEJARAH DARI KLUB YANG KITA CINTAI INI...

Di masa kepemimpinan Wahyu Hamijaya ini, dilakukan renovasi besar-besaran Lapangan SIDOLIG sebagai markas PERSIB. Bentuk stadion menjadi terlihat lebih gagah yang  memang ditujukan sebagai base camp PERSIB.

Pada Liga Indonesia III tahun 1996/1997, di bawah asuhan Nandar Iskandar yang dibantu asisten pelatih Suryamin, PERSIB kembali lolos ke babak “8 Besar” setelah pada putaran awal berhasil menempati peringkat teratas di wilayah tengah. Di babak “8 Besar”, PERSIB harus bergabung dengan “saudaranya”, yaitu Bandung Raya di Group B bersama dengan Barito Putra dan Persma Manado. Dalam babak yang digelar di Bandung itu, awalnya sempat menaikan harapan bobotoh akan kembalinya PERSIB ke podium juara.  

PERSIB mengalahkan Barito Putra dengak skor 1-0, berbagi angka 0-0 dengan Bandung Raya, dan di pertandingan terakhir juga imbang 0-0 dengan Persma Manado. Kondisi itu membuat PERSIB gagal melangkah ke partai final karena hanya menempati posisi ke-2 dibawah Bandung Raya. Akibat kegagalan itu, para oknum bobotoh sempat mengamuk dan membuat kericuhan di luar stadion.

Bandung Raya sendiri kemudian menuai kegagalan untuk mempertahankan mahkota juara setelah  di partai final yang dilaksanakan di Jakarta, dikalahkan oleh Persebaya. Masih di liga ini, pemain bintang PERSIB, Yudi Guntara menyatakan pensiun karena cedera yang dialaminya saat mengarungi kompetisi.

Sebarkan Artikel Ini Melalui : Facebook Twitter Google+
Categories:
Republik Design